|
Tumbilatohe |
Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo, yaitu tumbilo berarti pasang, dan tohe berarti lampu. Tumbilotohe diartikan sebagai acara pasang lampu. Kemeriahan tradisi ini berlangsung sejak Maghrib hingga Subuh. Suasana menjelang Lebaran benar-benar terasa berkesan. Sebab, setiap sudut jalanan hingga rumah-rumah penduduk di sana akan ditaruh lampu minyak. Uniknya, lampu-lampu minyaknya dibentuk sedemikian rupa, dari gapura hingga berbentuk bunga. Ternyata, Tumbilotohe punya nilai sejarah dan luhur yang tinggi. Penyelenggaraan Tumbilotohe pada masa lalu, memudahkan masyarakat Gorontalo untuk membayar zakat Fitrah dan membagikan zakat fitrah pada malam hari. Sebab, saat itu belum terdapat lampu-lampu jalanan sebagai penerangan. Selain itu, Tumbilotohe bermaksud sebagai penanda datangnya Idul Fitri. Oleh sebab itu, jiwa dan hati yang kembali bersih harus bersih serta terang benderang seperti makna pemasangan lampu tersebut. Tradisi Tumbilotohe pun makin berkembang. Kini di tanah luas atau lapangan, masyarakat membentuk lentera atau kaligrafi Al Quran dari lampu-lampu minyak. Suasana datangnya Lebaran makin terasa meriah dan masyarakat larut dalam suka cita.
0 komentar:
Posting Komentar